Friday, October 1, 2010

Kaitan Hari Raya Aidil Fitri Dengan Puasa Enam

P/s panduan untuk diri sendiri, keluarga dan dikongsi bersama... aida jumpa semua ini & step2nya sekali dalam sebuah blog hambAllah yang baik hati, harap tuan punya blog tidak marah dan halakan saya letak sudut pengetahuan tulisannya ini disini untuk dikongsi bersama semua pembaca yang beragama Islam...masih belum terlambat lagi kita berpuasa enam, jom kita semua sama-sama puasa enam & raya raya juga...qador puasa jangan kita lupakan, jangan marah ye....

Hari Raya Aidil Fitri dan Puasa Enam

Alhamdulillah…dalam sesibuk beraya kita masih tidak lupa pada kewajipan kita sebagai seorang muslim. Dikesempatan ini, masih belum terlambat. Ana sebagai penulis blog ini ingin mengucapkan Selamat Hari Raya Aidil Fitri. Maaf Zahir dan Batin. Ana juga memohon maaf jika ada tersalah bahasa dalam penulisan atau apa sahaja pun agar dimaafkan.

Hm…apa kaitan Hari Raya Aidil Fitri dengan puasa enam? Jom sama-sama kita kaji dan selidiki dalil-dalil berkaitannya.

Abu Ayyub al-Anshari radhiallaahu ‘anhu meriwayatkan, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa penuh di bulan Ramadhan lalu menyambungnya dengan (puasa) enam hari di bulan Syawal, maka (pahalanya) seperti ia berpuasa selama satu tahun.” (HR. Muslim).

Imam Ahmad dan an-Nasa’i, meriwayatkan dari Tsauban, Nabi shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Puasa Ramadhan ganjarannya sebanding dengan (puasa) sepuluh bulan, sedangkan puasa enam hari (di bulan Syawal, pahalanya) sebanding dengan (puasa) dua bulan, maka bagaikan berpuasa selama setahun penuh.” (HR. Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hubban dalam “Shahih” mereka)

Dari Abu Hurairah radhallaahu ‘anhu, Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Barangsiapa berpuasa Ramadhan lantas disambung dengan enam hari di bulan Syawal, maka ia bagaikan telah berpuasa selama setahun.” (HR. al-Bazzar)

Jom kita selami kesebihannya pula.

  1. Puasa enam hari di bulan Syawal setelah Ramadhan, merupakan pelengkap dan penyempurna pahala dari puasa setahun penuh.
  2. Puasa Syawal dan Sya’ban bagaikan shalat sunnah rawathib, berfungsi sebagai penyempurna dari kekurangan, karena pada hari Kiamat nanti perbuatan-perbuatan fardhu akan disempurnakan (dilengkapi) dengan perbuatan-perbuatan sunnah. Sebagaimana keterangan yang datang dari Nabi Shallallaahu ‘alaihi wa sallam di berbagai riwayat. Mayoritas puasa fardhu yang dilakukan kaum muslimin memiliki kekurangan dan ketidaksempurnaan, maka hal itu membutuhkan sesuatu yang menutupi dan menyempurnakannya.
  3. Membiasakan puasa setelah Ramadhan menandakan diterimanya puasa Ramadhan, karena apabila Allah Ta’ala menerima amal seseorang hamba, pasti Dia menolongnya dalam meningkatkan perbuatan baik setelahnya. Sebagian orang bijak mengatakan, “Pahala amal kebaikan adalah kebaikan yang ada sesudahnya.” Oleh karena itu barangsiapa mengerjakan kebaikan kemudian melanjutkannya dengan kebaikan lain, maka hal itu merupakan tanda atas terkabulnya amal pertama. Demikian pula sebaliknya, jika seseorang melakukan sesuatu kebaikan lalu diikuti dengan yang buruk, maka hal itu merupakan tanda tertolaknya amal yang pertama.
  4. Dan di antara manfa’at puasa enam hari di bulan Syawal adalah amal-amal yang dikerjakan seorang hamba untuk mendekatkan diri kepada Tuhannya pada bulan Ramadhan tidak terputus dengan berlalunya bulan mulia ini, selama ia masih hidup. Orang yang setelah Ramadhan berpuasa bagaikan orang yang cepat-cepat kembali dari pelariannya, yakni orang yang baru lari dari peperangan fi sabilillah lantas kembali lagi. Sebab tidak sedikit manusia yang berbahagia dengan berlalunya Ramadhan, sebab mereka merasa berat, jenuh dan lama berpuasa Ramadhan.
  5. Semoga sedikit sebanyak apa yang saya kongsi di sini dapat memberi input yang berguna buat pembaca. Jom kita pakat-pakat puasa enam pada tahun ni.

p/s : kandungan diolah dari link : http://abuthalhah.wordpress.com/2009/09/24/keutamaan-puasa-6-hari-di-bulan-syawwal/

Sources :- From http://akhi-faiz.com/